Empat Pengamatan dari Kekalahan Jerman 0-2 dari Prancis di UEFA Nations League
**Empat Pengamatan dari Kekalahan 2-0 Jerman atas Prancis di UEFA Nations League: Luka Lama Bersemi Kembali**Jerman kembali menelan pil pahit di kandang sendiri.
Kekalahan 2-0 dari Prancis di UEFA Nations League bukan sekadar angka di papan skor, melainkan cerminan dari masalah yang lebih dalam yang tengah menggerogoti mental dan performa tim.
Di tengah sorak sorai publik Munich, Die Mannschaft justru terlihat kehilangan arah, gagal mengimbangi determinasi dan efisiensi sang juara dunia.
**1.
Efisiensi Brutal Prancis, Mimpi Buruk Jerman:**Prancis, dengan gaya pragmatis khas Didier Deschamps, sekali lagi membuktikan diri sebagai tim yang klinis.
Dua gol dari Antoine Griezmann, yang pertama sundulan mematikan dan yang kedua eksekusi penalti sempurna, adalah bukti betapa sedikit ruang yang dibutuhkan Les Bleus untuk menghukum kesalahan lawan.
Sementara itu, Jerman, meskipun menguasai bola lebih banyak, gagal mengonversi peluang menjadi gol.
Tembakan spekulatif dan umpan silang yang kurang akurat menjadi pemandangan umum, mencerminkan kurangnya ketajaman di lini depan.
**2.
Lini Tengah Jerman Tanpa Kreativitas:**Toni Kroos dan Ilkay Gundogan, dua pilar lini tengah Jerman, tampil di bawah standar.
Umpan-umpan mereka terasa lambat dan mudah diprediksi, gagal membuka celah di pertahanan Prancis yang solid.
Hilangnya kreativitas di lini tengah membuat serangan Jerman mudah dipatahkan dan membiarkan lini depan kelaparan bola.
Joshua Kimmich, yang bermain sebagai bek kanan, justru terlihat lebih berbahaya dengan umpan-umpan progresifnya.
**3.
Pertahanan Rapuh dan Rentan Blunder:**Pertahanan Jerman, yang seharusnya menjadi benteng kokoh, justru terlihat rapuh dan rentan blunder.
Gol pertama Griezmann adalah contoh nyata.
Kurangnya koordinasi antara Mats Hummels dan Niklas Sule membuka ruang bagi penyerang Atletico Madrid itu untuk menyundul bola tanpa kawalan.
Penalti yang diberikan juga menunjukkan kurangnya disiplin dan kecerobohan di area pertahanan.
**4.
Mentalitas yang Dipertanyakan:**Lebih dari sekadar taktik dan performa individu, mentalitas pemain Jerman menjadi sorotan utama.
Setelah tertinggal, tidak terlihat adanya semangat juang atau keinginan kuat untuk membalikkan keadaan.
Ekspresi frustrasi dan putus asa lebih mendominasi, menunjukkan bahwa tim ini masih belum mampu mengatasi tekanan dan ekspektasi yang tinggi.
Kekalahan ini semakin mempertegas bahwa Jerman membutuhkan perubahan mendasar, bukan hanya dari segi teknis, tetapi juga mental.
Kekalahan dari Prancis ini adalah pengingat pahit bahwa Jerman masih jauh dari performa terbaiknya.
Joachim Lw, di akhir masa jabatannya, menghadapi tantangan berat untuk membangkitkan kembali semangat juang dan kepercayaan diri para pemain.
Pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah Jerman mampu bangkit dari keterpurukan ini dan kembali menjadi kekuatan yang ditakuti di kancah sepak bola internasional?
Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Rekomendasi Artikel Terkait
USMNT vs. Swiss: Starting XI & Catatan Susunan Pemain
Tentu, ini artikel tentang pertandingan USMNT vs.Swiss:**USMNT vs.Swiss: Formasi Awal dan Catatan Susunan Pemain –…
Tanggal Publikasi:2025-06-12
Roberts: Peluang Ohtani Melempar Sebelum Jeda All-Star "Di Atas Nol"
Oke, inilah artikel berita olahraga yang Anda minta:**Harapan Semu: Roberts Beri Sinyal Ohtani Mungkin Kembali…
Tanggal Publikasi:2025-06-12
Minggu minicamp wajib untuk 30 tim NFL
**Minggu Minicamp Wajib: Penutup Program Offseason NFL dengan Intensitas Tinggi**Minggu ini, 30 tim NFL memasuki…
Tanggal Publikasi:2025-06-12
Rincian Kontrak Aaron Rodgers, Bonus Terungkap untuk Kesepakatan Steelers $13,7 Juta
**Aaron Rodgers di Steelers: Kontrak Satu Tahun, Harapan Tinggi, dan Detail Bonus yang Terungkap**Tiga hari…
Tanggal Publikasi:2025-06-12