“Tahun ini berada di level berbeda” – setelah memenangkan Tour de France yang berat, Tadej Pogačar tidak tahu kapan akan balapan lagi

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-28 Kategori: news

## Tadej Pogaar: Antara Kelelahan dan Ambisi, Tahun yang Melampaui Batas”Tahun ini berada di level yang berbeda.

” Kalimat sederhana ini meluncur dari bibir Tadej Pogaar setelah menaklukkan Tour de France yang brutal.

Sebuah pengakuan jujur dari seorang juara yang tampaknya tak terkalahkan.

Tapi, di balik senyum kemenangan dan confetti kuning, tersimpan kelelahan mendalam yang kini mengancam rencana ambisiusnya.

Pogaar, sang juara dunia, seharusnya berlaga di Vuelta a Espaa untuk mengejar jersey merah pertama dalam karirnya.

Sebuah tantangan yang sangat menarik, mengingat dominasinya di Giro d’Italia sebelumnya.

Namun, rencana itu tampaknya tak memperhitungkan satu hal krusial: kelelahan yang menghantui.

Kemenangan di Tour de France bukanlah hadiah gratis.

Ia harus dibayar dengan keringat, air mata, dan pengorbanan yang tak terhingga.

Pogaar, dengan gaya agresifnya yang khas, bertarung di setiap etape, mendaki setiap tanjakan, dan menaklukkan setiap tikungan dengan determinasi yang luar biasa.

Statistik mencatat, ia menghabiskan rata-rata 35 jam per minggu di atas sepeda selama persiapan dan balapan, dengan intensitas latihan yang mencapai titik maksimal.

Namun, tubuh manusia memiliki batasnya.

Dan Pogaar, meski masih muda dan bertenaga, bukanlah pengecualian.

Sumber terdekat mengungkapkan bahwa Pogaar merasakan kelelahan yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Bukan hanya fisik, tetapi juga mental.

Tekanan untuk selalu menang, ekspektasi publik yang tinggi, dan tuntutan media yang tak henti-hentinya, telah mengambil korban.

Lalu, apa artinya ini bagi Vuelta a Espaa?

Kemungkinan besar, Pogaar akan absen.

Sebuah keputusan yang bijaksana, meski mengecewakan bagi para penggemar yang sudah tak sabar melihatnya beraksi di Spanyol.

Lebih baik beristirahat dan memulihkan diri sepenuhnya, daripada memaksakan diri dan berisiko cedera atau performa yang jauh di bawah standar.

Keputusan ini juga membuka peluang bagi pembalap lain untuk bersinar di Vuelta.

Remco Evenepoel, Primoz Roglic, atau bahkan Carlos Rodriguez, berpotensi menjadi penantang utama.

Tanpa Pogaar, persaingan akan semakin terbuka dan menarik untuk disaksikan.

"Tahun ini berada di level berbeda" – setelah memenangkan Tour de France yang berat, Tadej Pogačar tidak tahu kapan akan balapan lagi

Bagi Pogaar sendiri, ini adalah momen untuk refleksi dan evaluasi.

Tahun ini telah membuktikan bahwa ia adalah salah satu pembalap terbaik di dunia.

Namun, ia juga harus belajar bagaimana mengelola energi dan menjaga keseimbangan antara ambisi dan kesehatan.

“Tahun ini berada di level yang berbeda.

” Ya, Tadej.

Tahun ini telah membuktikan banyak hal.

Tahun ini telah menobatkanmu sebagai juara.

Dan tahun ini juga telah mengajarkanmu tentang batas kemampuan manusia.

Istirahatlah dengan baik, pulihkan energimu, dan kembalilah lebih kuat di musim depan.

Dunia menunggu aksimu!